Melihat Keindahan Museum Benteng Vredeburg Jogja
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta
Bagi para pecinta sejarah dan fotografi museum Di Daerah Istimewa Yogyakarta ada loh tempat sangat recomended cocok untuk dikunjungi, museum benteng vredeberg ini sangatlah bagus untuk belajar sejarah karena didalamnya terdapat replika atau patung patung para tokoh pahlawan yang sekaligus juga dibuat tata letak atau situasi pada saat itu.
Seperti saat pengangkatan Sri Sultan yang pertama kali, rapat terbentuknya taman siswa, asal mula Universitas Gadjah Mada dan siapa pendirinya. Sangat lah cocok untuk belajar sejarah, ditambah lagi fasilitas yang sudah sangat baik,
Diresmikan pada 28 Oktober 1998 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. DR. Edi Sedyawati, Museum Benteng Vredeburg awalnya dinamai sebagai Museum Benteng Yogyakarta
Daftar Isi
Sejarah Museum Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg merupakan salah satu museum peninggalan Belanda yang sangat terkenal di Jogja karena di museum ini memiliki nilai cerita yang cukup panjang dan masih bertahan hingga saat ini. Museum Benteng Vredeburg mengoleksi berbagai macam karya seni, berbagai macam patung, dan berbagai macam senjata peninggalan Belanda.
Awal Pembuatan
Museum Benteng Vredeburg didirikan pada tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I atas permintaan Belanda, saat itu Gubernur dari Direktur Pantai Utara Jawa dipimpin oleh kepemimpinan Nicolaas Harting.
Tujuan dibangunnya Benteng Vredeburg adalah untuk menjaga keamanan Keraton dan sekitarnya, tetapi adanya maksud lain yang sebenarnya adalah untuk memudahkan dan mengontrol perkembangan yang terjadi di dalam Keraton.
Awal dibangun Museum Benteng Vredeburg masih dalam keadaan yang sangat sederhana, bangunan tembok yang digunakan untuk membangun museum tersebut terbuat dari tanah yang diperkuat dengan tiang-tiang penyangga dari kayu pohon kelapa dan aren.
Bangunan di dalamnya terbuat dari kayu dan bambu dengan atap hanya ilalang, bentuk bangunan yaitu bujur sangkar, dikeempat sudutnya dibuat tempat penjagaan yang disebut seleka / bastion.
Oleh Sultan keempat sudut tersebut diberi nama Jaya Wisesa (sudut barat laut), Purusa (sudut timur laut), Jaya Prakosaningprang (sudut barat daya), dan sudut terakhir yaitu Jaya Prayitna (sudut tenggara).
Perubahan Nama
Pada masa selanjutnya yang dipimpin oleh W.H van Ossenberg mengusulkan agar benteng dibangun secara tetap dan terjamin keamananya. Kemudian pada tahun 1767, mulailah pembangunan benteng dibawah pengawasan seorang ahli ilmu bangunan dari Belanda yang bernama Ir. Frans Haak dan pembangunan selesai pada tahun 1787.
Setelah selesainya pembangunan Benteng yang diberi nama “Rustenberg” yang artinya benteng peristirahatan. Pada tahun ke 1967 di Yogyakarta terjadi bencana alam gempa bumi yang sangat dahsyat sehingga menjadikan sebagian benteng tersebut menjadi rusak parah.
Akhirnya benteng tersebut diperbaiki dan diubah namanya menjadi “Vredeburg” yang artinya benteng perdamaian, agar hubungan antara Belanda dan Keraton tidak saling menyerang.
Koleksi Museum
Memasuki diorama-diorama yang ditata secara apik sebagai wahana tur pengunjungnya, kita akan disuguhkan benda-benda peninggalan pahlawan-pahlawan kita dan juga bisa melihat miniatur2 bagaimana kemerdekaan Indonesia dicapai melalui perjuangan dan perundingan yang panjang. Ada game nya juga loh di dalam diorama
Beberapa koleksi Museum Benteng Vredeburg antara lain adalah Diorama pelantikan Soedirman sebagai Panglima Besar TNI, Minirama Kongres Boedi Oetomo, Mesin Ketik Surjopranoto, Kendil, Dokumen Soetomo dan Bangku militer akademi. Ada juga Ruang Pengenalan, Media Interaktif dan Ruang Audiovisual Pemutaran Film.
disetiap tempat disediakan komputer touch screen, dimana para pengunjung dapat memilih informasi apa saja yang ingin diketahui. Setiap ruangan juga terdapat pendingin udara dan juga kebersihannya sangat terjaga
Lokasi Museum Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg sangat mudah di cari karena lokasinya berada di pusat kota jogja tepatnya terletak di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta atau lebih tepatnya di Jalan Jenderal A. Yani (Margo Mulyo) No. 6
Salah satu bangunan bersejarah di Jogja. Lokasi strategis, dekat dengan titik 0 km Jogja dan masih berada di kawasan malioboro
Destinasi | Museum Benteng Vredeburg |
Alamat | Jl. Margo Mulyo No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, |
Kabupaten | Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55122 |
Jam Buka | Selas – Minggu / 07.30 – 16.00 |
Wahana | Museum |
Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg
utuk masuk ke museum ini sangata murah sekali, apalagi banyak manfaat yang akan kita dapatkan mulai dari menambah ilmu pengetahuan khususnya sejarah, dan yang paling penting kita akan lebih menghargai perjuangan pahlawan untuk kemerdekaan bangkas indonesia
Harga Tiket Masuk Museum | |
Harga Tiket Dewasa | Rp. 3.000,- |
Harga Tiket Anak – Anak | Rp. 2.000,- |
Harga Tiket Wisatawan Asing | Rp. 10.000 |
Parkir Mobil | Rp. 5.000 |
Parkir Sepeda Motor | Rp. 3.000,- |
Fasilitas Museum Benteng Vredeburg
meskipun untuk tiket masuknya murah bukan berarti mengabaikan fasilitas yang ada di museum ini loh, buktinya bisa di katakan untuk muesum dengan harga murah fasilitasnya cukup lengkap dan semua kebutuhan pengunjung maupun wisatawan ada di sini seperti
- Terdapat perpustakaan
- Terdapat ruang pertunjukan
- Ruang seminar
- ruang diskusi
- ruang pelatihan dan
- ruang pertemuan
- Audio visual dan ruang belajar kelompok
- Hotspot gratis
- Pemandu
- Ruang tamu
- Mushola
- Kamar mandi/toilet
Keunikan Museum
untuk menarik minat pengunjung di Benteng Vredeburg menyediakan cafe dan resto yang dikenal dengan Indische Koffie. Cafe dan resto ini bernuansa Indo-Holand, serta mengusung konsep culinary and history tours
Jam buka Indische Koffie tidak sama dengan Museum Vredeburg, karena dibuka dari pukul 10.00 – 21.00 WIB. Jadi, kita bisa menikmati suasana bangunan Vredeburg di malam hari, tentunya dengan beberapa kemegahannya. Bahkan, punya acara sastra juga lho cafe ini
Museum Benteng Vredeburg bekerjasama dengan @malammuseum untuk mengadakan jelajah malam di museum tersebut. Ini tidak setiap hari, hanya waktu-waktu tertentu.
Jadi, kita harus aktif cari tahu pengumuman lewat media sosial. Lantas, seperti apa acara jelajahnya? Hmm, keren banget! Bikin pingin ikutan terus, tapi tetap harus berbagi ya, karena yang lain pasti juga pingin, dan kuotanya dibatasi.